Tanjung Priok Sarang Preman Asongan, Penumpang Gak Betah

Tanjung Priok Sarang Preman Asongan, Penumpang Gak Betah

trampolinesystems.com – Tanjung Priok Sarang Preman Asongan, Penumpang Gak Betah. Terminal Tanjung Priok jadi salah satu gerbang utama buat banyak orang yang mau ke berbagai tujuan. Dari sini, orang berangkat ke kapal, bus, atau hanya menunggu transit. Sayangnya, tempat ini sedang kurang ramah akhir-akhir ini. Bukannya dapat kenyamanan, penumpang malah sering merasa terganggu oleh kehadiran preman berkedok pedagang asongan. Jadi, bukan cuma soal menunggu transportasi, tapi juga berhadapan dengan orang-orang yang bikin suasana makin panas. Kamu yang pernah ke sana pasti ngerti, gimana rasanya kalau cuma mau santai sejenak, tapi malah disambut dengan desakan dan tekanan.

Penumpang Menjerit, Suasana Terminal Jadi Berantakan

Kalau sudah sampai di Tanjung Priok, mata langsung dimanjakan dengan keramaian yang nyaris nonstop. Tapi sayang, bukan cuma pedagang asongan yang jualan ramah yang bikin ramai, tapi juga preman yang menyamar jadi pedagang. Mereka kerap kali memaksa penumpang untuk membeli dagangan, bahkan dengan cara yang kadang bikin nggak enak hati.

Keluhan penumpang pun makin sering terdengar. Mereka bilang, suasana jadi jauh dari nyaman karena tekanan dan cara preman itu yang bikin greget. Apalagi bagi yang buru-buru, suasana seperti ini bikin semakin stres. Kadang harus berkelit sana-sini supaya gak ketemu sama mereka. Selain itu, kemacetan di sekitar terminal makin parah. Jalanan penuh dengan aktivitas yang berantakan dan banyak yang merasa terganggu. Padahal, terminal mestinya jadi tempat yang teratur dan aman buat penumpang.

Preman Asongan, Topeng Pedagang yang Bikin Repot

Siapa sangka, di balik wajah ramah para pedagang asongan ini, ada yang menyelipkan sikap preman yang bikin penumpang geleng-geleng kepala. Mereka sengaja menggunakan kedok jualan asongan supaya bisa leluasa mendominasi wilayah terminal.

Lihat Juga :  Perempatan Blitar Rusuh, 6 Remaja Keroyok 2 Pengendara Motor

Kadang, mereka menggunakan trik halus yang bikin penumpang merasa “harus” mengikuti keinginan mereka. Misalnya dengan cara mendekat tanpa diminta, terus maksa beli barang, atau bahkan memberi peringatan tak jelas kalau menolak. Hal-hal seperti ini bikin banyak penumpang merasa terintimidasi dan enggan kembali ke terminal.

Bahkan, ada cerita dari beberapa penumpang yang mengaku sempat mendapat perlakuan kasar saat menolak permintaan mereka. Ini bukan lagi soal jualan biasa, tapi sudah masuk ke ranah intimidasi yang sangat mengganggu.

Tanjung Priok Sarang Preman Asongan, Penumpang Gak Betah

Dampak Langsung pada Penumpang dan Aktivitas Terminal

Tidak cuma penumpang yang dirugikan, aktivitas di sekitar terminal pun ikut terganggu. Preman yang berkeliaran membuat banyak orang jadi tidak fokus dan merasa was-was. Misalnya, pengunjung jadi susah buat jalan santai karena harus terus mengawasi sekeliling. Tak jarang, beberapa orang memilih untuk buru-buru meninggalkan terminal setelah urusannya selesai, daripada harus bertahan lebih lama dan berhadapan dengan preman asongan.

Bahkan, ada dampak ekonomi juga yang tak bisa diabaikan. Jika suasana terminal terus seperti ini, bisa jadi wisatawan dan penumpang lain akan mengurungkan niatnya memakai fasilitas di sini. Padahal, terminal adalah salah satu pusat transportasi penting yang harus dijaga kualitas pelayanannya.

Harapan Penumpang dan Langkah Selanjutnya

Penumpang tentu berharap terminal ini kembali seperti dulu yang nyaman dan bebas dari gangguan. Mereka ingin suasana yang adem, tanpa tekanan dari preman yang berkedok pedagang. Selain itu, mereka juga ingin ada tindakan tegas dari pihak berwenang agar keberadaan preman asongan bisa ditekan. Penumpang berhak menikmati fasilitas transportasi tanpa harus merasa takut atau terganggu.

Dari sisi manajemen terminal, menjaga keamanan dan ketertiban adalah hal yang sangat penting. Penumpang bisa merasa lebih tenang dan fokus pada urusan mereka tanpa terganggu hal-hal yang bikin risih. Langkah bersama dari semua pihak tentu akan membuat Tanjung Priok kembali menjadi tempat yang ramah dan bersahabat bagi siapa saja yang singgah.

Lihat Juga :  Banjir Putuskan Jalan, Gubernur Sulawesi Gunakan Dana Pribadi

Kesimpulan

Terminal Tanjung Priok kini menghadapi masalah yang bikin penumpang cepat lelah dan gak betah. Preman yang memakai kedok pedagang asongan bukan cuma bikin suasana panas, tapi juga mengusik kenyamanan para pengguna terminal. Penumpang sering merasa tertekan, takut, bahkan sampai memilih untuk cari tempat lain demi kenyamanan mereka. Ini jelas jadi peringatan penting buat pihak terkait supaya segera bertindak. Kalau ingin terminal ini tetap jadi jantung transportasi yang handal, suasana harus kembali adem, aman, dan pastinya ramah. Sampai saat itu, penumpang harus tetap waspada dan pintar menjaga diri agar perjalanan mereka tetap lancar.