Politik Masih Gelap di Mata Anak Muda, Kata Sekjen Golkar

Politik Masih Gelap di Mata Anak Muda, Kata Sekjen Golkar

trampolinesystems.com – Politik Masih Gelap di Mata Anak Muda, Kata Sekjen Golkar. Kalau ngomongin politik, kadang yang kebayang oleh anak muda justru sesuatu yang jauh dan rumit. Bahkan, Sekjen Golkar sempat bilang kalau politik masih terlihat gelap dan susah di mengerti oleh generasi muda. Hal ini bukan cuma soal jarak antara anak muda dan dunia politik, tapi lebih ke bagaimana politik itu sendiri belum mampu menyulut rasa penasaran dan kepercayaan mereka. Politik memang punya citra yang “berat”, penuh intrik, dan jarang banget terhubung dengan keseharian anak muda.

Kenapa Politik Masih Jadi Misteri Buat Anak Muda

Ada banyak alasan kenapa anak muda merasa politik itu seperti ruang gelap yang susah di terka. Pertama, politik seringkali di anggap sebagai dunia orang tua yang ribet dan penuh drama. Hal ini bikin generasi muda malah jadi ogah buat ikut campur atau peduli dengan isu-isu yang sebenarnya dekat banget sama mereka.

Selain itu, cara penyampaian informasi politik yang kaku dan jauh dari gaya anak muda juga jadi penghalang. Ketika bahasa politik terlalu formal dan penuh jargon, anak muda jadi sulit buat nyambung dan akhirnya menyerah duluan. Akibatnya, mereka lebih milih fokus ke hal lain yang di rasa lebih ringan dan asik.

Di sisi lain, ada juga rasa skeptis yang cukup kuat. Banyak anak muda yang lihat politik penuh dengan janji manis tapi jarang terealisasi. Mereka merasa kalau politik itu cuma panggung sandiwara yang isinya lebih banyak drama ketimbang solusi nyata. Nah, kondisi kayak gini bikin gelapnya dunia politik makin terasa dan makin susah buat di sentuh.

Lihat Juga :  Mogok Massal di Cianjur, Puluhan Kendaraan Terjebak Banjir

Sekjen Golkar: Ada Peluang Buat Nyalakan Lampu Politik

Tapi jangan salah, menurut Sekjen Golkar, gelapnya politik di mata anak muda bukan berarti sudah mentok dan gak bisa berubah. Justru, ini jadi tantangan sekaligus peluang buat para politisi dan pihak terkait untuk bikin politik jadi lebih dekat dan gampang di pahami.

Salah satu kunci utama adalah gimana cara menyampaikan politik dengan bahasa yang lebih “ngena” dan gak bikin ngantuk. Kalau anak muda bisa di ajak ngobrol santai soal politik tanpa perlu takut di anggap ribet, maka peluang buat nyalain lampu di ruang gelap ini jadi semakin besar.

Di samping itu, keterlibatan anak muda juga harus di bikin nyata, bukan cuma di ucapkan doang. Ketika mereka di beri ruang untuk berkontribusi dan lihat hasil langsung dari aksi politik, rasa percaya dan minat mereka pasti ikut tumbuh. Sekjen Golkar sendiri optimis kalau generasi muda punya potensi besar untuk bikin perubahan kalau di beri kesempatan yang pas.

Politik Masih Gelap di Mata Anak Muda, Kata Sekjen Golkar

Anak Muda dan Politik: Saatnya Bangun Jembatan

Sebenarnya, anak muda itu bukan musuh politik, tapi malah bisa jadi kunci buat bikin dunia politik lebih berwarna dan hidup. Asalkan ada jembatan komunikasi yang tepat, gelapnya pandangan soal politik bisa perlahan hilang dan di ganti dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Membangun jembatan ini tentu gak cuma soal ngomong doang, tapi harus ada aksi nyata yang melibatkan mereka dalam proses politik. Dari situ, anak muda bisa merasakan sendiri dampak positif dan jadi bagian dari perubahan, bukan cuma penonton dari jauh.

Lebih jauh lagi, politik yang terbuka dan transparan juga penting supaya anak muda gak lagi merasa ragu atau curiga. Kalau sudah begini, bukan gak mungkin kalau gelapnya politik di mata mereka berubah jadi terang yang penuh harapan dan energi baru.

Lihat Juga :  Geger! Mantan Artis Tiga Kali Belanja Uang Palsu Dalam Sehari

Kesimpulan

Politik memang masih terasa gelap dan rumit buat banyak anak muda, tapi bukan berarti gak ada jalan keluar. Sekjen Golkar menegaskan kalau lewat komunikasi yang lebih santai, keterlibatan nyata, dan transparansi, anak muda bisa di ajak lebih dekat dan aktif di dunia politik. Kini saatnya nyalakan lampu di ruang gelap itu, supaya generasi muda gak cuma di am di pinggir. Tapi ikut jadi bagian dari cerita besar bangsa.