Hacker Brain Cipher Rilis File Dekripsi, Kembalikan Data PDNS 2

Hacker Brain Cipher Rilis File Dekripsi, Kembalikan Data PDNS 2

 Jakarta, 4 Juli 2024Trampolinesystems, Kelompok hacker terkenal, Brain Cipher, telah merilis file dekripsi yang berhasil memulihkan data dari sistem PDNS 2 yang sempat diretas dan dienkripsi oleh mereka. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para pakar keamanan siber dan pihak berwenang.

Hacker Brain Cipher Rilis File Dekripsi, Kembalikan Data PDNS 2

Kronologi Peretasan Hacker Brain Cipher PDNS 2

Pada awal Juni 2024, sistem PDNS 2 (Public Domain Name System) menjadi sasaran serangan siber besar-besaran. Serangan tersebut menyebabkan data penting pada sistem PDNS 2 terenkripsi dan tidak dapat diakses. Peretasan ini menyebabkan gangguan signifikan pada layanan internet di beberapa wilayah, mengingat pentingnya PDNS 2 dalam mengelola dan mendistribusikan nama domain secara global.

Tuntutan dan Negosiasi dari Hacker Brain Cipher

Tidak lama setelah serangan terjadi, Brain Cipher mengumumkan bahwa mereka berada di balik peretasan ini. Mereka menuntut sejumlah besar uang tebusan dalam bentuk cryptocurrency sebagai syarat untuk memberikan file dekripsi yang dapat memulihkan data yang telah di enkripsi. Negosiasi berlangsung intensif antara Brain Cipher dan pihak terkait, termasuk pemerintah dan perusahaan yang terdampak.

Rilis File Dekripsi

Dalam perkembangan yang tidak terduga, Brain Cipher akhirnya merilis file dekripsi tanpa menerima tebusan yang mereka minta. Dalam pernyataan yang di rilis di forum darknet, Brain Cipher menyatakan bahwa keputusan ini di ambil sebagai bentuk “tanggung jawab sosial” dan untuk menunjukkan bahwa mereka masih memiliki “kode etik” meskipun beroperasi di dunia kriminal siber.

Dampak dan Tanggapan

Rilis file dekripsi ini di sambut dengan lega oleh banyak pihak. Data penting yang sempat tidak dapat di akses kini berhasil di pulihkan, dan layanan internet kembali normal. Namun, kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai keamanan sistem siber yang di gunakan oleh banyak organisasi.

Pakar keamanan siber, Dr. Andi Santoso, menyatakan bahwa meskipun data berhasil di pulihkan, peretasan ini menunjukkan adanya kelemahan serius dalam sistem keamanan siber kita. “Kita perlu mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ujarnya.

Investigasi Lanjutan

Pihak berwenang kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melacak dan menangkap anggota Brain Cipher. Kerjasama internasional antara berbagai badan keamanan siber di berbagai negara di harapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan membawa para pelaku ke pengadilan.

Kesimpulan

Kasus peretasan PDNS 2 oleh Brain Cipher menunjukkan betapa rentannya sistem siber kita terhadap serangan yang terkoordinasi dan canggih. Meskipun data pulih, kejadian ini mengingatkan pentingnya investasi keamanan siber untuk melindungi infrastruktur digital kita.

Lihat Juga :  Zona Dingin Telah Muncul di Khatulistiwa Samudra Atlantik